Bagaimana Telapak Mengerakan anggotanya

Ini sekelumit cerita dari sekian banyak cerita, dalam mengerakan anggota , kesiapan BT Lampung dan anggotanya, usaha Comlog yang dipecayakan oleh Agus T-98 dan Ade Ma’mum bersama calon kader untuk mengembangkan koperasi usaha perkayuaan mulai berjalan dan saat ini bekerja sama dengan 4 desa yang memiliki potensi kayu . yang ada di kecamatan pubian, kerja sama dengan PT ANDATU dibangun secara personal juga sudah tidak ada kendala (kesiapan barang dan tanggal pengiriman barang). Trimo, Sujari ,Jaka yang yang stey dipekandangan membangun sarana inprastruktur kampong , dalam waktu dekat radio Bimantara bisa mengirim berita secara Online dari kampong pekandangan . Ade mastur T-096 (Petugas Penyuluh Lapangan TNBBS) mempersiapan lokasi lokasi yang mungkin dikembangkan Telapak dalam Prog.comlog. dan untuk pertemuan bulanan BT selengarakan di pubian bersama calon kader.

Cerita lain, mungkin tidak bergitu penting, ketika, pulang dari fasilitasi kelompok DAS, “Koperasi “INTAN” disebut -sebut , di warung warung , kususnya para ibu-ibu yang tiap kali belanja untuk mempersiapkan makan siang , pasalnya, koperasi INTAN yang baru ku dirikan bersama warga tempat ku tinggal dan dikukuhkan bulan Mei lalu, menanfaatkan lahan pekarangan milik Kampung untuk budidaya sayuran kacang panjang , Timun, Kangkung,bayam, terong . Dan anggota koperasi di sarankan untuk memetik untuk dimasak sesuai dengan kebutuhan keluarga karena selain gratis juga Organik. “Ya namanya juga ibu-ibu, dikasih gratis senang banget” dan jadi buah bibir.

Kegiatan kecil ini, ternyata berdampak pada kebutuhan kebutuhan lain , masalah financial untuk biaya harian , Pendidikan , hingga kebutuhan social lainya sudah menjadi masalah umum di kampungku, dari hasil iuran anggota Rp.50.000/org dan penjualan hasil budidaya sayur, mampu melayani pinjaman lunak 15 orang anggota koperasi dengan total nilai Rp 2.900.000. dorongan untuk memperkuat koperasi dengan mengembangkan usaha pertanian bertambah kuat , lahan yang tadi hanya digunakan satu lahan pekarangan , kini dikembangkan menjadi dua lahan yang juga di tanamani sayuran . Untuk menekan biaya produksi, koperasi INTAN memproduksi pupuk organic dari kotoran hewan karena potensinya banyak dikampungku dan belum di olah dengan baik, hasilnya di peroleh 4 ton pupuk organic, sisa dari pupuk ini menjadi komoditi komersil koperasi (Rp. 10.000 /karung = 40 kg) dan saat ini koperasi mampu melayani pinjaman lunak 25 orang anggotanya dengan total nilai Rp 5.800.000.

Proyek proyek fisik di Kampung yang biasa dikelola oleh POKMAS dan PNPM kini mulai dipercayakan pada Koperasi INTAN dan anggotanya untuk membangun sarana fisik di kampong, harapnya ini bisa mengerakan partisiapsi warga kampong-ku yang sudah mulai pudar dan memberikan efek positif , karena KOPERASI biasanya dipesetkan menjadi “KOu-PERAS- sI” hanya bertahan beberapa minggu saja . Melalui MEDIA “SUKET” (SUKARELAWAN TANI) atau (bahasa jawa , Suket ; Rumput) , yang diterbitkan minimal 1 bulan sekali (di cetak secara sederhana 37 copian saja) mampu mengurangi pikiran- pikiran negetif warga terhadap lembaga ini, dan adanya pembelajaran bersama dan keterbukan kegiatan maupun modal usaha yang dikembangkan.

salam
BT LAMPUNG

T-005

0 komentar:

Posting Komentar

Logo Telapak