Antara Gelora Bung Karno dan Luzhniki Stadium, dari Vladimir Putin sampai SBY

Lihatlah arsitektur cincin baja temu gelang yang legendaris tersebut, sebuah keajaiban teknologi pada jamannya yang memungkinkan tidak diperlukannya tiang penyangga atap stadion. Bermodalkan internet, sayapun mencari tahu. Luzhniki didirikan pada tahun 1956 dan GBK 1960 (diresmikan 1962, saat Asean Games IV).

Tidaklah aneh memang, karena rezim BK saat itu sedang mesra-mesranya berhubungan dengan blok timur, sebagai balasannya pihak Uni Soviet pun memberikan rekayasa teknik kelas satu yang langsung diadopsi bagi pembangunan stadion di Jakarta. Bayangkan saja, saat itu Australia saja belum memiliki Gedung Opera Sydney yang mashyur itu. Jakarta sudah memiliki Stadion termegah di dunia (hingga saat ini GBK masih termasuk 10 stadion terbesar di dunia). Jelas, GBK adalah adik kandung Luzhniki.

Tapi itu cerita sisa kejayaan masa lalu, betapa ngenesnya hati ini (sekaligus malu) melihat rumput di lapangan GBK yang sebagian menguning karena mati (karena saya nonton di TV sehingga sudut lapangan terlihat dari atas), saya berdoa semoga pertandingan ini tidak diliput oleh TV asing....

"Berdaulat secara Politik, Mandiri secara Ekonomi, dan Bermartabat secara Budaya"

0 komentar:

Posting Komentar

Logo Telapak