In the middle of difficulty ...

Judul posting ini sengaja diambil dari kumpulan petuah orang (konon) ternama di dunia. Petuah aslinya dikatakan oleh Albert Einstein yang berbunyi: "in the middle of difficulty lies opportunity". Kenapa saya mencomot sebagian kata depannya, jelas karena untuk kepentingan pribadi. Sebuah kepentingan yang tidak harus sama dengan kepentingan sang pemilik petuah ... hehehe. Ahh tidak begitu juga, saya hanya mengambil kata2 di bagian depan kalimat tersebut sebagai tema untuk menggambarkan sebuah kesulitan yang tak perlu dianggap sebagai kiamat total. Sebuah kesulitan yang harus dihadapi dengan tabah dan gembira yang sedang terjadi di sekitar saya.

Kemarin, tepatnya tanggal 20 Agustus 2008 telah terjadi sebuah kejadian bersejarah dalam perguruan silat tempat saya berkarya. Perguruan silat ini telah mengecil dalam ukuran luas. Tadinya dari segi ukuran luas, perguruan ini boleh dikatakan memiliki areal yang cukup besar. Kini, sejak kemarin, ukurannya mengecil menjadi hanya seperempatnya saja. Tak perlu lah mencari tahu sebab-musabab dari pengecilan ukuran ini. Tidak pula bisa di-logika-kan seperti halnya pasien Mak Erot yang lebih suka 'berukuran' besar daripada kecil. Jelas semua pun tahu ukuran luas perguruan ini dikecilkan dengan sebuah keputusan politik untuk menyelamatkan perguruan tercinta ini. Ini adalah sebuah strategi survival yang (tentunya) patut diacungi jempol.

Kemarin, tepatnya pukul 15.00, seluruh cantrik, pendekar dan petinggi perguruan bergotong-royong dengan sukarela untuk mengecilkan ukuran luas perguruan. Periuk, belanga, tempayan, lemari, celengan, peti, bangku, umbul2, hingga segala macam kitab suci dan perjanjian antar perguruan dipindahkan dari tempatnya. Tentu saja tidak dibuang (kecuali yang tidak penting), namun dipindahkan ke perguruan lain yang masih menjadi sanak-kadang dan keluarga perguruan ini. Tempat baru tersebut adalah Perguruan Tokek Sakti. Tidak semua barang dipindahkan, beberapa barang yang cukup untuk ukuran yang lebih kecil disisakan.

Bagi saya, hal menarik dari kejadian pengecilan ukuran ini adalah kegembiraan. Tak ada sebersit pun wajah2 sedih dan nelangsa karena ukuran perguruan menjadi kecil. Sekalipun harus mengerahkan segenap kadigdayan dan ilmu olah tubuh untuk mengusung tumpukan barang, semua orang melakukannya dengan senyum. Bahkan di akhir acara pengecilan, sebagian cantrik, pendekar dan petinggi perguruan dengan suka cita melakukan olah tubuh bersama. Semoga keceriaan ini menunjukkan optimisme besar di tubuh perguruan untuk bangkit berdiri dan tidak mengendurkan upaya menjadi yang terbaik dan paling berguna bagi negeri ini ...

In the middle of difficulty ... lies happiness and optimism!

Gambar2 lebih lengkap tentang kejadian pengecilan ukuran dapat ditengok pada laman ini.



"Berdaulat secara Politik, Mandiri secara Ekonomi, dan Bermartabat secara Budaya"

2 komentar:

Anonim | Jumat, Agustus 22, 2008 8:48:00 AM

cool man. it is inspiring to read this. semangat-semangat!

Anonim | Jumat, Agustus 22, 2008 7:14:00 PM

hehehehe ... namanya juga blog

Posting Komentar

Logo Telapak