Blogger: "Pesan kopi doong ... ???"

Blogger: "Pesan kopi doong ... ???"

Iseng2 coba2 blogwalking di dunia persilatan blog hari ini. Ehh ternyata malah menemukan sebuah link menuju komunitas blogger di Palu. Lho mengapa Palu? Saya sendiri tidak tahu, namun nama Palu menjadi spesial karena ini adalah lokasi yang sama dengan lokasi pengembangan Kedai Kopi Telapak. Kalau anda masih ingat, dalam beberapa posting sebelum ini pernah ada posting soal budaya nongkrong di kota Palu. Sang penulis ingin mengabarkan bahwa budaya nongkrong berusaha untuk difasilitasi oleh sekelompok pesilat dari perguruan ini melalui Kedai Kopi Telapak. Penulisnya bahkan mengusulkan agar Palu dapat terdaftar di Guinness World of Record untuk kategori "nongkrong".

Lalu apa hubungannya? Hubungannya mungkin saja tidak ada. Namun saya merasa sepertinya komunitas blogger perlu difasilitasi juga oleh fasilitator warung kopi. Coba bayangkan kalau Kedai Telapak bisa menjadi salah satu lokasi kegemaran para blogger kota Palu ... ckckckckkk pasti heboh! Blogger biasanya berkonotasi dengan kebebasan dan transparansi informasi. Dan kedai perguruan silat telapak semestinya juga bisa membawa angin "keadilan ekologis" di dalamnya. Jika dikawinkan, maka akan tercipta sebuah transparansi informasi mengenai keadilan ekologis di kota Palu. Bagaimana?? Apakah para blogger Palu bisa pesan kopi di kedai telapak?

Informasi lebih jelas mengenai Palu Blogger Community dapat dilihat pada link berikut. Artikel Terkait :

Iseng2 coba2 blogwalking di dunia persilatan blog hari ini. Ehh ternyata malah menemukan sebuah link menuju komunitas blogger di Palu. Lho mengapa Palu? Saya sendiri tidak tahu, namun nama Palu menjadi spesial karena ini adalah lokasi yang sama dengan lokasi pengembangan Kedai Kopi Telapak. Kalau anda masih ingat, dalam beberapa posting sebelum ini pernah ada posting soal budaya nongkrong di kota Palu. Sang penulis ingin mengabarkan bahwa budaya nongkrong berusaha untuk difasilitasi oleh sekelompok pesilat dari perguruan ini melalui Kedai Kopi Telapak. Penulisnya bahkan mengusulkan agar Palu dapat terdaftar di Guinness World of Record untuk kategori "nongkrong".

Lalu apa hubungannya? Hubungannya mungkin saja tidak ada. Namun saya merasa sepertinya komunitas blogger perlu difasilitasi juga oleh fasilitator warung kopi. Coba bayangkan kalau Kedai Telapak bisa menjadi salah satu lokasi kegemaran para blogger kota Palu ... ckckckckkk pasti heboh! Blogger biasanya berkonotasi dengan kebebasan dan transparansi informasi. Dan kedai perguruan silat telapak semestinya juga bisa membawa angin "keadilan ekologis" di dalamnya. Jika dikawinkan, maka akan tercipta sebuah transparansi informasi mengenai keadilan ekologis di kota Palu. Bagaimana?? Apakah para blogger Palu bisa pesan kopi di kedai telapak?

Informasi lebih jelas mengenai Palu Blogger Community dapat dilihat pada link berikut.