Babi Ngepet Solution
Agak aneh rasanya jika dalam perguruan silat modern tempatku menimba ilmu persilatan ini ada istilah-istilah klenik, sihir, santet dan kawan-kawannya. Selama ini rasanya jarang sekali ada perbincangan mengenai hal-hal itu. Bagi kebanyakan orang modern hal itu dianggap tidak logis dan ketinggalan jaman. Dalam sepanjang umur perguruan silat ini, mungkin baru satu orang pesilat lahh yang mendalami benar ilmu-ilmu kanuragan dalam sudut pandang yang sejenis spiritual dan supranatural.
Namun dalam kepenatan pikiran tentang upaya mencari solusi kemaslahatan padepokan ini, terkadang kata-kata dan hal yang aneh bisa saja menjadi jawabannya. Siapa tahu ...???
Sore tadi dua orang pesilat perguruan ini duduk bersantai namun penuh kerutan dahi bersama seorang pemimpin padepokan. Ketiga orang tersebut berpikir keras walau dalam suasana santai untuk menjawab persoalan pelik kemaslahatan padepokan yang sudah mengibarkan bendera putih. Dalam kepenatan pikiran, tiba-tiba salah seorang berseloroh, "Guru, Kakak ... sepertinya sudah saatnya kita mulai mencoba jalan lain. Mungkin ilmu klenik yang selama ini kita anggap kuno bisa kita coba kan. Saya rasa "babi ngepet" bisa menjadi solusinya!" Kedua orang lain yang disapa Guru dan Kakak langsung membeliakkan mata mereka karena kagetnya. Tak disangka-sangka seorang pesilat muda yang tangguh menimba ilmu kanuragan modern mengeluarkan ide gila ini.
Namun pembicaraan ketiga orang tersebut tak berlangsung lama. Sore semakin menutupi cahaya matahari sehingga ketiganya pun kembali ke bilik masing-masing. Mereka semua kembali (tentunya) dengan pikiran yang semakin bergelayut nakal. Pikiran tentang apakah tidak sebaiknya kita coba cara lain, cara menjawab kemaslahatan umat perguruan silat modern dengan "babi ngepet".
Terngiang kembali kata-kata terakhir sang adik seperguruan sebelum ketiga orang itu berpisah tadi sore, "Ini adalah pilihan menarik. Biaya operasionalnya rendah, karena kita hanya membayar biaya para penjaga lilin yang cantik, selebihnya semua pesilat tangguh dapat ber-metamorfosis menjadi para babi ngepet yang mendulang kepeng untuk dibawa pulang. Waktu kerjanya juga mudah, hanya saat matahari tenggelam hingga sebelum fajar datang."
Apakah ini yang akhirnya menjadi pilihan para pesilat dan pemimpin perguruan? Kita semua masih belum tahu. Mari kita tunggu tanggapan para pesilat yang lain. Semoga solusi cepat ditemukan.
"Berdaulat secara Politik, Mandiri secara Ekonomi, dan Bermartabat secara Budaya"
0 komentar:
Posting Komentar