Padepokan yg Mumpuni

Berikut ini ada sedikit crita dan ombrolan dengan teman2 sesama nyantri (di Borneo sana) ...

Tidak disangka2 hari ini aku bisa ngorol dengan salah seorang calon anggota perguruan ini. Di waktu2 yg sangat sibuk dan kesibukan dirinya yg selalu berpindah2 untuk nyantri di mana2 tempat, akhirnya aku bisa ngobrol2 dan minum kopi bareng. Ilmunya klo aku pikir dan terawang sudah cukup tinggilah, karena nyantri dimana2. Di "hutan, digunung, di tepi laut" dan saat ini dia lagi nyantri dan ngelmu di bawah pohon kelapa sawit, karena menurut dirinya semua setan sekarang sudah pindah dan tergusur--karena pohon yg gede sudah ga ada lagi--wah kesihan setan2, udah pada tergususr juga, malah di beberapa tipi swasta di uber2 dan diburu lagi.--jadi setan juga tidak aman--

Kita sih ngobrol tentang gerakan perguruan ini di kampung2 dan di tengah hutan. Karena di kampung2 apalagi seperti di tempat kami ini sangat jauh dan lebih banyak jalan kaki lagi--jadi memang perlu ada ilmu "telapak seribu banyangan", sehingga bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain bisa dalam sekejab. Kebiasaan Nyantri yg dilakukan oleh temanku ini memang sudah sejak lama dia lakukan. Maklum untuk urusan perut dia hanya modal sarung dan tas merek " eiger"nya yg sudah berubah warna, karena lamanya tidka pernah dapat ganti-ganti.

Banyak soal dan ombrolan yg kami bicarakan, dari upaya perguruan ini yg siap melakukan bisnis di mana2, sampai dengan ilmu baru dari perguruan ini yg sedang "hot-hot"nya, kaya acara infotaimen--yaitu ilmu "COMLOG". Ilmu ini sudah lama, tapi karena belum begitu terkabar di dunia persilatan ini, jadi kalo dalam istilah "stok lama-barang baru". he..he..he...Sehingga ada kepikiran kami berdua, perlu NYANTRI kali ya? supaya ilmu ini bisa di hatamkan sampai jurus terakhir alias Pamungkasnya, jadi klopun nanti ada perjalanan lagi ke kampung2 kita sudah siap dengan jurus baru ini--dan bisalah ngelesnya jadi tambah berkembang, he..he..he...

Jadi teringat juga nih, dengan ombrolan dengan teman seperguruan sewaktu nyantri di Samigaluh (bukit manoreh) beberapa waktu yg lalu, jangan2 kita2 di perguruan ini hanya "kembang"nya saja, klo dalam istilah silat "harimau" dari minang itu,--terlalu banyak kembangnya, jurus aslinya hanya satu --duwa aja---"indah dipadang mata, tapi tidak mematikan"--dan jurus pamungkasnya ya kaki seribu--mudah2 bukan telapak seribu--kita akan menjadi pecundang mulu nantinya.

Intinya omrolan kami, karena merasa perlu lah Perguruan ini membuat semacam padepokan yg mumpuni yg bisa membantu calon2 anggota perguruan ini untuk bisa mematangkan ngelmunya--dan apalagi sekarang ada yg namanya --satu jurus baru --tentang penyelamatan massal alias "Tanggap Darurat", jadi kelihatnnya perguruan inipun sudah mengembangakan jurus2nya kedalam hal2 yg bersentuhan dengan jiwa--sesitivitas--alias respon cepat,..kali ya.

Mungkin itu sedikit cerita dari tanah boerneo,..tentang org2 perguruan ini yg selalu minum kopi dan suka bermimpi..dan sedikit teringat ombrolan dengan 2 org perguruan ini sewaktu di kaki bukit manoreh,--jgn2, kita ini adalah mahkluk asing--yg hobinya suka ngerusak---emboh lah,..ngelantur terus karean ngga tidur semalaman--tapi yg jelas --semua ada di perguruan ini "amajing".

salam hangat
t-033

0 komentar:

Posting Komentar

Logo Telapak