Kronologis Penyanderaan Camat Parigi, Kab Muna
Berikut ini merupakan catatan kejadian yang saya peroleh dari kawan =
Hari ini (11 Agustus 2008) di Desa Wakumoro kembali bergejolak, pemicunya adalah keputusan Camat Parigi La Rafini, SE yang melantik pelaksana tugas Kades Wakumoro kepada La Ode Kiji. Masyarakat Desa Wakumoro benar-benar tidak menerima kehadiran pejabat pelaksana tugas sementara kades wakumoro yang ditunjuk camat tersebut karena dianggap hanya merupakan strategi camat untuk mengadu domba masyarakat. Selain itu penunjukan tersebut merupakan cara-cara untuk mengambil alih pengelolaan aset-aset Desa Wakumoro yaitu pasar desa dan obyek wisata milik desa. Pejabat pelaksana tugas yang ditunjuk camat tersebut adalah mantan Kades Wantiworo, yang juga adik kandung kades lama yang digantikan Muammar Kadhafi. Dimata masyarakat, orang yang tunjuk tersebut tidak memiliki kapasitas untuk memimpin masyarakat Desa Wakumoro, dipihak lain penunjukan tersebut dianggap oleh masyarakat sama dengan mengembalikan kekuasaan kades lama, karena memiliki watak yang sama dengan kakaknya selama menjadi kades.
“Apapun alasannya kami menolak Pjs Kades yang ditunjuk camat, apalagi yang ditunjuk itu seseorang yang otoriter,” ujar seorang ibu.
Reaksi spontan muncul dari masyarakat pukul 11.30 sesaat setelah terdengar kabar bahwa telah dilakukan pelantikan pelaksana tugas kades wakumoro oleh camat di kantor camat parigi. Sekitar 200 orang masyarakat yang dimotori oleh ibu-ibu itu langsung berkumpul di perempatan jalan desa wakumoro sambil berorasi. Tidak tahan dengan emosi yang menggebu-gebu, massa yang mayoritas ibu-ibu itu langsung mendatangi rumah ketua BPD (La Ode Sombo) namun ketua BPD melarikan diri melalui pintu belakang rumah dan menyelamatkan diri di Polsek Parigi.
Pukul 13.00 aparat polisi dari Polsek Parigi tiba di desa Wakumoro dan bertemu dengan tokoh-tokoh masyarakat. Dalam pertemuan tersebut, tokoh-tokoh masyarakat meminta Kapolsek Parigi untuk memfasilitasi pertemuan antara masyarakat dengan anggota BPD dan camat parigi dengan menghadirkan camat dan ketua BPD. Masyarakat bermaksud meminta klarifikasi dari ketua BPD dan camat tentang masalah pemberhentian Kadhafi sebagai kades wakumoro dan masalah penunjukan Pls kades wakumoro.
“Kebetulan sejak dibentuk Februari 2007 hingga sekarang BPD belum pernah menggelar musyawarah bersama masyarakat baik untuk membicarakan masalah-masalah dalam desa maupun untuk menyampaikan pertanggung jawabannya, makanya kehadiran anggota BPD sekarang ini sekaligus untuk menyampaikan laporan pertanggung jawaban atas kinerja mereka selama 1,5 tahun ini” komentar masyarakat.
Terkait dengan pemberhentian Kadhafi sebagai kades wakumoro secara mendadak dan sepihak, masyarakat mengaku kaget. “bisanya kepala desa yang sudah kami pilih tahun 2007 lalu tiba-tiba diusulkan untuk diganti oleh BPD tanpa persetujuan kami, tanpa ada musyawarah dengan kami, berarti kami ini dianggap sampah oleh BPD dan camat.”, kata seorang tokoh masyarakat desa wakumoro.
Pukul 14.00, massa mulai bertambah banyak dan membanjiri pusat desa wakumoro. Semua satu suara, menolak pemberhentian kades wakumoro dan menolak penunjukan pelaksana tugas kades dari orang luar desa.
“Jauh sebelumnya kami sudah bersepakat bahwa kami menolak pergantian kades wakumoro, kami inginkan Kadhafi tetap menjalankan tugas-tugasnya sebagai kades walaupun sudah diberhentikan oleh Bupati Muna” ujar masyarakat ber api-api.
Mendengar adanya kekacauan yang mengarah pada konflik berdarah di Desa Wakumoro itu, pukul 16.00 sesepuh masyarakat desa wakumoro yang tinggal di Raha, La Ode Sirad Imbo langsung turun tangan, berangkat ke desa wakumoro didampingi Mahmud SE, H La Ode Mazzati, Ihlas Muhammad dan 2 orang aktivis Perkumpulan Swami (Alimuddin dan Fahruddin). Setibanya di desa wakumoro, La Ode Sirad Imbo dan rombongan langsung dijemput oleh masyarakat dan Kapolsek Parigi, kemudian dilakukan pertemuan terbatas di rumah La Ode Muh. Asri, disepakati untuk kerumah jabatan camat parigi.
Pukul 18.15 sesepuh dan tokoh-tokoh masayrakat desa wakumoro bersama sekitar 300 orang massa serta Kapolsek Parigi bergerak menuju rumah jabatan camat parigi untuk bertemu camat. Di rujab camat massa berteriak meminta camat keluar dari rujab. Pertemuan dengan camat dimediasi oleh kapolsek di rujab camat parigi. Karena camat berkeras dengan apologinya, akhirnya warga menyandera camat untuk dibawa ke Bupati. Camat akhirnya di arak keluar rujab dan masuk kedalam mobil bersama La Ode Sirad Imbo, Mahmud, Kapolsek dan La Ode Mazzati. Massa tetap tidak puas dan terus membuntuti mobil yang ditumpangi camat. Beruntung ada La Ode Sirad Imbo yang mampu meredam amarah massa dan menyelamatkan camat dari amuk massa. Massa tetap tidak puas dan terus berusaha menghalangi laju mobil. Mobil yang ditumpangi camat sempat kembali dihadang di perempatan desa wakumoro, namun mobil terus melaju menuju raha.
Sampai pukul 22.40 massa masih berkumpul di pusat desa wakumoro dan tidak akan membubarkan diri sampai ada keputusan dari hasil pertemuan antara camat, kapolsek, La Ode Sirad Imbo, La Ode Mazzati, Mahmud dengan Bupati Muna.
Catatan=
- Pulau Muna (link)
"Berdaulat secara Politik, Mandiri secara Ekonomi, dan Bermartabat secara Budaya"
0 komentar:
Posting Komentar